Rabu, 26 September 2012

Mengatasi Problem pada Satria Fu

Perawatan Satria-F selalu menjadi momok para pemiliknya. Apalagi setelah ada embel-embel tekhnologi DOHC nya. Padahal kalau dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai petunjuk, hasilnya juga lebih bagus.
“Tak ada kata sulit untuk merawat Satria-F, semua ada petunjuk yang berlaku,” buka Ari Sumarsono Manager Service Suzuki PT IJMG, di kawasan Indrapura, Surabaya. “Buat kalangan tuner muda, jangan ragu untuk bertanya ke main dealer, tentang kunci sukses merawat Satria-F,” imbuh Saiful, chief mekanik nya.

Berikut cara memecahkan problem mudah yang selalu menjadi masalah. Ikuti saja penuturan mereka ;    

MELEPAS KARBU YANG BENAR Karbu Satria F memakai jenis vakum, tersambung dengan joint karbu yang terbuat dari karet olahan. Sedang moncong depannya tersambung dengan box filter. Proses untuk melepasnya pun lebih rumit, pasalnya space gerak karbu minim sekali. Jalan pintasnya, karbu mesti ditarik ke atas, kalau pingin praktis tak membuka box filter.

Tapi mulai sekarang, hal itu jangan diberlakukan lagi. “Sebab, rawan menyebabkan karet joint karbu pecah dan sudah banyak yang mengalami problem seperti ini,” terang Saiful.

Cara melepas karbu yang paling benar, bongkar lebih dulu perangkat box filter. Hingga space bagian depan karbu lebih lapang. Dengan begitu proses untuk menarik karbu dari dudukannya, tak perlu diungkit ke atas. Tapi, cukup menarik nya ke belakang, sesuai dengan sudut joint karbu.

Cara ini dipastikan lebih aman bagi joint karbu. “Sebab, tak perlu lagi memelarkan karet joint karbu saat melepas karbu. Karet joint karbu jadi bisa bertahan lebih lama,” yakin Ari.     

TEGANGAN RANTAI IDEAL Memang gampang-gampang susah saat melakukan penyetelan tegangan rantai Satria-F. Tak bisa dilakukan sembarangan, seperti penyetelan rantai pada bebek yang memakai sok ganda atau konvenssional. Penyetelan tegangan rantai pada Satria-F juga mesti dipertimbangkan dari travel monosok dan lengan ayun.

Maka, saat melakukan penyetelan tegangan rantai Satria-F, perhitungkan juga bobot dominannya. Misalkan sering dipakai single atau boncengan. “Idealnya, saat penyetelan lakukan pada level bobot boncengan. Dengan begitu, tegangan bebas rantai akan menyesuaikan dengan travel monosok dan lengan ayun ketika pengendara boncengan,” saran Ari.

Tegangan rantai sebaiknya juga tak sampai berada pada posisi limit tegangannya. Sehingga, singgungan rantai dan gir depan belakang tetap berada pada kondisi normal. Tegangan bebas rantai paling ideal berada di 2 cm – 2,5 cm, saat penyetelan. Setelah penyetelan, peragakan juga posisi anda boncengan dan ayun-ayun suspensi belakang, dengan kondisi diamati mekanik. “Pastikan saat suspensi belakang mengayun, masih ada sisa tegangan bebas,” tunjuk Saiful.

Bagaimana ketika penyetelan tegangan rantai dilakukan pada level berkendara single lalu dipakai boncengan ? Tegangan rantai akan berada pada posisi limit tegangannya. Itu sama halnya dengan mempercepat terjadinya mata gir depan belakang gugus atau geripis di ujung nya. “Kondisi demikian ini juga menyebabkan roller dan pin rantai juga mudah peyang,” yakin Ari. | pid  

MENGENAL SUSUNAN DAN WARNA RING PISTON SATRIA-F

Susunan ring piston Suzuki Satria-F, gampang-gampang susah. Gampang nya, kalau tahu susunan model ring pistonnya jadi mudah dalam pemasangan, sebab ring kompresi nomer 1 dan 2 mengalami perbedaan desain. Susahnya kalau nggak tahu susunan ring piston, bisa keluar asap putih dan mesin susah hidup.

Maka, susunan pemasangan ring piston Satria-F tak boleh terbalik. Paling benar, ring kompresi nomer 1 penampang ring pistonnya persegi, dengan nat di tepi atas sisi dalam ring pistonnya. Bentuknya mirip dengan ring kompresi konvensional. “Sedang ring kompresi nomer 2, model penampang ring pistonnya miring atau menyudut ke bawah. Posisi sudut ring piston nomer 2 ini juga harus berada di bawah,” wanti dia.

Lebih jauh lagi, perubahan warna pada tepi ring kompresi nomer 2, dapat dijadikan sebagai indikator kapan saatnya mengganti ring piston. Kondisi warna normal, pada bidang ring piston yang miring kelirnya hitam dan yang kontak dengan liner kelirnya putih.

Maka, kalau sampai warna permukaan ring piston bidang yang miring berubah putih, itu indikasi nya ring piston saat nya ganti baru. Kondisi warna itu menunjukkan bahwa ring piston kompresi nomer 2 sudah aus. Dan tak bisa memback up saat terjadinya kompresi. “Bisa dipastikan kondisi demikian ini, oli mesin ikut terbakar di ruang bakar,” terang Saiful.     
pid

RING PLATE PICK UP COIL SENSOR SPEEDOMETER TERBALIK
Begitu juga dengan permasalahan ring plate pick up coil. Maksud hati sih pingin membersihkan perangkat ring plate pick up coil sebagai pasangan sensor speedometer, agar kerja nya lebih maksimal dan dapat bertahan lama. Tapi ada yang mesti diperhatikan saat melakukan bongkar pasang. Untuk pemasangan perangkat ring plate pick up coil nya jangan sampai terbalik.

“Sebab di salah satu bagian permukaannya terdapat benjolan sebagai pengirim pulsa ke sensor dan kemudian disampaikan ke speedometer sebagai data kecepatan,” ingat Ari.

Sebab, fatal akibat nya ketika pemasangan ring plate pick up coil terbalik. Sensor kecepatan bisa tergerus. Maka, sebelum pemasangan lihat penampang ring dari atas. Untuk memastikan posisi benjolan berada pada sisi luar. “Agar mekanis sensor speedometer dapat bekerja lebih baik,

nyontek di http://www.ototrend.com/index.php?option=com_content&view=article&id=860:satria-f-pecahkan-problem-simpel-satria-f&catid=78:tips&Itemid=421

0 komentar:

Posting Komentar

 

Pretelan Tok © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates